Materi pertolongan pertama pada kegiatan alam terbuka

PENDAHULUAN

Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan-Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.Namun dalam pelaksanaanya, kegiatan ini ternyata memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena tidak seperti kegiatan wisata lainnya yang didukung oleh fasilitas yang menunjang keselamatan pelaku atau pengunjung, Kegiatan Alam Terbuka justru sangat rentan terjadinya kecelakaan karena memang kegiatan ini dilaksanakan ditempat yang masih alami seperti kondisi perbukitan terjal, jurang, aliran sungai yang deras, dan kondisi alam lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan juga mempersulit upaya penyelamatan bagi korban atau penderita.Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan (accident) memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar.

II. DEFINISI

Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban.

III. DASAR-DASAR PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.Namun sebelum kita memasuki pembahasan kearah penanggulangan atau pengobatan terhadap luka, akan lebih baik kita berbicara dulu mengenai pencegahan terhadap suatu kecelakaan (accident), terutama dalam kegiatan di alam bebas. Selain itu harus kita garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan bukan sekedar pengetahuan kita tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Sekedar contoh, beberapa peralatan yang disebutkan dalam materi ini kemungkinan tidak selalu ada pada setiap kegiatan, aka kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.

A. Prinsip Dasar

Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya:

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.

2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

3. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

B. Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan PanikBerlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4. Pendarahan.Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

IV. KASUS-KASUS KECELAKAAN ATAU GANGGUAN DALAM KEGIATAN ALAM TERBUKA

Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering terjadi dalam kegiatan di alam terbuka berikut gejala dan penanganannya:

A. Pingsan

Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.

Gejala-Gejalanya :

Perasaan limbung, Pandangan berkunang-kunang, Telinga berdenging, Nafas tidak teratur, Muka pucat, Biji mata melebar· Lemas, Keringat dingin, Menguap berlebihan, Tak respon (beberapa menit), Denyut nadi lambat

Penanganan

1. Baringkan korban dalam posisi terlentang

2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung

3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan

4. Beri udara segar

5. Periksa kemungkinan cedera lain

6. Selimuti korban

7. Korban diistirahatkan beberapa saat

8. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatanb. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca).

B.Dehidrasi

Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala dan tanda dehidrasi adalah :

Dehidrasi ringan· Defisit cairan 5% dari berat badan· Penderita merasa haus· Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang· Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan· Nadi lebih dari 90x/menit· Nadi lemah· Sangat haus

Dehidrasi berat· Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan· Hipotensi· Mata cekung· Nadi sangat lemah, sampai tak terasa· Kejang-kejang

Penanganan

1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock

2. mengganti elektrolit yang lemah

3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada

4. Memberantas penyebabnya

5. Rutinlah minum jangan tunggu haus

C. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan

Gejala : Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas, Canned be heard the voice of the additional breath, Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher), Irama nafas tidak teratur, Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis), Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan

1. Tenangkan korban

2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk

3. Posisikan ½ duduk

4. Atur nafas

5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

D. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala : Kepala terasa nyeri/berdenyut, Kehilangan keseimbangan tubuh, Lemas

Penanganan

1. Istirahatkan korban

2. Beri minuman hangat

3. beri obat bila perlu

4. Tangani sesuai penyebab

D. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala : Perut terasa nyeri/mual. Berkeringat dingin. Lemas

Penanganan

1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban

2. Beri minuman hangat (teh/kopi)

3. Jangan beri makan terlalu cepat

E. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.

Gejala : Nyeri di dada, Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk, Kadang sampai tidak merespon terhadap suara, Denyut nadi tak teraba/lemah, Gangguan nafas, Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung, Kepala terasa ringan, Lemas, Kulit berubah pucat/kebiruan, Keringat berlebihanTidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.

Penanganan

1. Tenangkan korban

2. Istirahatkan

3. Posisi ½ duduk

4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas

5. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan

6. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu

7. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

F. Histeria

Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.Gejala· Seolah-olah hilang kesadaran, Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah), Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan

1. Tenangkan korban

2. Pisahkan dari keramaian

3. Letakkan di tempat yang tenang

4. Awasig.

G. Mimisan

Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.

Gejala : Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, Kadang disertai pusing

Penanganan

1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman

2. Tenangkan korban

3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung

4. Diminta bernafas lewat mulut

5. Bersihkan hidung luar dari darah

6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertamah.

H. Keram Otot

Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.

Gejala : Nyeri pada otot, Kadang disertai bengkak

Penanganan

1. Istirahatkan

2. Posisi nyaman

3. Relaksasi

4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi.

I. Memar

Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.

Gejala : Warna kebiruan/merah pada kulit, Nyeri jika di tekan, Kadang disertai bengkak

Penanganan

1. Kompres dingin

2. Balut tekan

3. Tinggikan bagian luka

J. Keseleo

Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.

Gejala : Bengkak· Nyeri bila tekan, Kebiruan/merah pada derah luka, Sendi terkunci, Ada perubahan bentuk pada sendi

Penanganan

1. Korban diposisikan nyaman

2. Kompres es/dingin

3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan

4. Tinggikan bagian tubuh yang lukak.

K . Luka

Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.

Gejala : Terbukanya kulit, Pendarahan, Rasa nyeri,

Penanganan

1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)

2. Tutup luka dengan kasa steril/plester

3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)

4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:

1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:o Keluarkan tanpa menyinggung lukao Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)o Evakuasi korban ke pusat kesehatan

2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.l. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara1. Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll2. Fisika:· Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan· Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi

3. Kimia: Obat-obatan

4. Biokimia: vitamin K

5. Elektrik: diahermikm.

L . Patah Tulang

Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala : Perubahan bentuk, Nyeri bila ditekan dan kaku, Bengkak, Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah, Ada memar (jika tertutup), Terjadi pendarahan (jika terbuka)Jenisnya, Terbuka (terlihat jaringan luka), Tertutup

Penanganan

Tenangkan korban jika sadarUntuk patah tulang tertutup

1 Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat)Sensasi (respon nyeri)Sirkulasi (peredaran darah)

2. Ukur bidai disisi yang sehat

3. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah

4. Pasang bantalan didaerah patah tulang

5. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka

6. Ikat bidai

7. Periksa GSS

Untuk patah tulang terbuka

1.Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat

2.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin

3.Ikat dengan ikatan V

4.Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

Tujuan Pembidaian

1. Mencegah pergeseran tulang yang patah

2. memberikan istirahat pada anggota badan yang patah

3. mengurangi rasa sakit

4. Mempercepat penyembuhann.

M . Luka Bakar

Luka Bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan

1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen. Perhatikan keadaan umum penderita

2.Membuka pakaian penderita/korban, Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air

1. Mencegah infeksio Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada lukao Penderita dikerudungi kain putiho Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

2. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama

3. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan

4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.

5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

N. Hipotermia

Hipotisma yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala : Menggigil/gemetar, Perasaan melayang, Nafas cepat, nadi lambat, Pandangan terganggu, Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan

1. Bawa korban ketempat hangat

2. Jaga jalan nafas tetap lancar

3. Beri minuman hangat dan selimut

4. Jaga agar tetap sadar

5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)

O. Keracunan

Keracunan makanan atau minuman

Gejala : Mual, muntah· Keringat dingin· Wajah pucat/kebiruan

Penanganan

1. Bawa ke tempat teduh dan segar

2. Korban diminta muntah

3. Diberi norit

4. Istirahatkan

5. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik

Semoga Materi Pertolongan Pertama pada korban Kecelakaan ; Ini Bisa bermanfaat bagi Pembacanya Walaupun isi Materi yang terkandung didalamnya belum begitu Sempurna Dan Lengkap.

Manajemen Perjalanan

Management Perjalanan

* Persiapan
Untuk merencanakan suatu Perjalanan ke alam bebas Harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How.
Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:
Where (Dimana), untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan, Contoh: Tlogo Dlingo-Tawangmangu
Who (Siapa), apakah anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok.
Contoh: Satu Kelompok ( 99 Personil) Terdiri dari 52 Orang anggota Penuh (panitia) dan 47 Orang anggota muda (peserta)
Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam
Contoh : Untuk melakukan DIKLATSAR KE IX dan pelantikan Anggota penuh WWLI WILWAF
When (Kapan) waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?.
Contoh: 05 Mei 2001 sampai dengan 10 Mei 2001

Dari pertanyaan-pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaran sebagai berikut:
pada tanggal 05-10 Mei 2001 akan diadakan DIKLATSAR IX ,yang akan dilaksanakan oleh 52 panitia dan diikuti 47 orang peserta yang inggin dilantik menjadi anggota penuh WWLI WILWAF. Tempat yang digunakan untuk DIKLATSAR tsb yaitu Gg.Kareumbi-Bandung.
Untuk How/Bagaimana merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
• Bagaimana kondisi Tempat
• Bagaimana cuaca disana
• Bagaimana perizinannya
• Bagaimana mendapatkan air
• Bagaimana pengaturan tugas panitia
• Bagaimana Acara DIKLATSAR berlangsung
• Bagaimana materi yang disampaikan
• dan masih banyak Bagaimana ? (silahkan anda dapat mengembangkannya lagi)
Dari Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas panitia
4. Persiapan kebutuhan acara
5. kebutuhan peralatan dan perlengkapan
6. dan lain sebagainya.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

* Packing
Sebelum melakukan pendakian kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam Carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
• Pada saat backpack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
• Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
• Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
• Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
• Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat / jas hujan pada kantong samping Keril/Ransel.
• Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang diluar ransel akan mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking ke dalam ransel.

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

* Mountaineering

Mengenal Gunung
pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar bentuknya dibagi menjadi :
1. Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) ==> spt perisai
2. Gunung berapi strato
3. Gunung berapi maar ==> Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme terhenti.yang tinggal hanya kawahnya saja.
Macam dan tingkat pendakian gunung
macam pendakian , yaitu pendakian gunung bersalju (es) dan gunung batu.keduanya mambutuhkan persiapan dan perlengkapan yang matang.
menurut Club "Mountaineers", seatle Washington , dasar pembagian tingkat pendakian ada dua cara.
1. berdasar kesulitan teknis yang dihadapi ( class)
o class 1 : lintas alam tanpa bantuan tangan
o class 2 : dibutuhkan bantuan tangan .
o class 3 : pendakian yang mudah memerlukan kaki dan tangan dalam mendaki. tali mungkin dibutuhkan oleh pemula.
o class 4 : pendakian memerlukan tali pengaman
o class 5 : dibutihkan tali dan pengaman peralatan lain seperti : pito , runner , chocks dll
o class 6 : mandaki dengan tali dengan peralatan bantuan sepenuhnya berpijak diatas paku tebing, memenjat rantai sling atau mengunakan stirupss
2. Berdasar semua faktor yang menentukan tingkat kesukaran dalam pendakian dan kewajiban yangharus dipenuhi dalam medan pendakian (grade)
o Grade I : bagian yang sukar dapat ditempuh dalam beberapa jam
o Grade II : bagian yang sukar ditempuh dalam setengah hari
o Grade III: bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh
o Grade IV : bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh dan memerlukan bantuan lereng lereng sempit untuk bisa naik
o Grade V : bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 1,5-2,5 hari
o Grade VI : bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 2 hari atau lebihdan dengan banyak sekali kesulitan.

* Persiapan mendaki gunung
persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental , fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1. perencanan pendakian
o hal hal yang perlu diperhatikan dlm perencanaan pendakian :
o mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan
o mempelajari medan yang akan ditempuh
o teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin
o pikirkan waktu yangdigunakan dalam pendakian
o periksa segala perlengkapan yang akan dibawa
2. perlengkaan perjalanan
o Perlengkapan dasar
 perlengkapan jalan : sepatu , kaoskaki , celana , ikat pinggang , baju , topi , jas hujan dll
 perlengkapan tidur : sleeping bag , tenda , matras dll
 perlengkapan masak dan makan: kompor , sendok , makanan , korek dll
 perlengkapan pribadi : jarum , benang , obat pribadi , sikat , toilet paper dll
 Ransel / carrier
o Perlengkapan pembantu
 Kompas , senter , pisau pinggang , golok tebas , P3K
 Peta , busur drajat ,pengaris , pensil dll
 alat komunikasi (Handy talky) , survival kit ,GPS kalo ada
 jam tangan
3. Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel
o kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya
o masukkan dalam kantong plastik
o letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam
o barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil
o tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung
o buat Checklist barang barang tsb...